Ramuan

Translate

Rabu, 24 Oktober 2012

~Medical Check Up: PT Saipem Indonesia~



Senin, 1 Oktober 2012. Ini kedua kalinya saya melakukan Medical Check Up. Yang pertama sudah pernah saya bahas di sini. Saya mendapat jadwal untuk Medchek pada pukul 08.00, tapi karena di perjalanan macet saya tiba di tempat Medchek terlambat 1 jam sehingga saya tiba pukul 09.00. Tempat Medchek ini berada di daerah Jl. Gatot Subroto yang belum pernah saya kunjungi. Akhirnya saya tiba di lokasi dengan cara bertanya-tanya pada orang di sekitar saya dan berjalan kaki menuju Hotel Kartika Chandra dari daerah Semanggi (ternyata lumayan jauh juga tempatnya -.-"). Setibanya disana saya langsung bertanya pada bagian resepsionis hotel mengenai lokasi Medika Plaza dan saya diarahkan untuk menuju lift di bagian belakang untuk naik ke lantai 3. Di lantai 3 saya langsung masuk ke Medika Plaza dan mulai melakukan registrasi untuk Medchek dengan menyebut nama perusahaan Saipem. Setelah itu Medchek pun dimulai dan saya diberi formulir riwayat kesehatan untuk diisi. Tidak jauh berbeda dari Medchek yang saya lakukan sebelumnya, sepuluh jam sebelumnya saya diharuskan untuk tidak makan apa pun dan hanya diperbolehkan meminum air putih. Selanjutnya yang pertama kali dilakukan yaitu pengambilan darah yang dilanjutkan dengan pengambilan urin atau air seni. Setelah itu saya disuruh untuk makan terlebih dahulu dan makanan tersebut telah disediakan oleh pihak Medika Plaza untuk saya di ruang makan. Di ruang makan ini saya bertemu dan sedikit berbincang-bincang dengan salah seorang karyawan dari Saipem dari bagian Construction Engineer.

Setelah selesai makan, pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan adalah pemeriksaan paru-paru. Disini paru-paru kita akan di rontgen. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pendengaran. Saya berada di dalam sebuah ruang tertutup dengan headphone di telinga saya dan yang memeriksa saya berada di luar ruangan yang bisa saya lihat dari kaca yang berada di samping kanan saya. Pemeriksa tersebut melarang saya untuk melihat keluar dari kaca tersebut. Tes pun dimulai dengan mendengarkan bunyi nada-nada yang sangat kecil, dan bila kita mendengarnya kita harus menekan tombol yang ada tanda bahwa kita mendengar suara tersebut. Jika kita ingin lolos di tahap ini dengan mudah dan sedikit culas, bisa saja kita melihat keluar saat operator menekan tombol yang menghasilkan suara tersebut tapi disini saya belum mau berbuat culas :P. Sebenarnya masih ada trik untuk lolos dengan cukup mudah tanpa berbuat culas disini, yaitu jika kita telah mendengar bunyi-bunyian yang ada maka ada waktu jeda bagi pemeriksa untuk mencatat hasil reaksi kita. Setelah mereka mencatat barulah mereka mulai menekan tombol suara kembali. Jadi setelah bunyi-bunyian pertama selesai maka akan ada sedikit jeda untuk mendengar bunyi-bunyian selanjutnya. Setelah keluar dari ruang audiometri, pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan umum seperti pemeriksaan tinggi dan berat badan serta tekanan darah. Beres dari pemeriksaan umum dilanjutkan dengan pemeriksaan yang tidak saya lakukan pada Medchek sebelumnya yaitu Elektro Kardiografi (EKG). Yang saya tahu bahwa EKG ini merupakan pemeriksaan detak jantung dan ini merupakan pertama kalinya saya melakukan pemeriksaan ini. Beberapa bagian tubuh saya dijepit oleh kabel yang kemudian operator akan mengukur hasilnya. Selesai dari ruang berkabel lanjut ke pemeriksaan dokter umum. Selain diperiksa saya juga diwawancarai yang isinya kurang lebih sama dengan formulir riwayat kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan mata di dokter mata. Keluar dari ruang dokter mata tidak ada pemeriksaan lagi alias semuanya sudah selesai. Kemudian saya kembali ke meja registrasi untuk melakukan tanda tangan dan ke kasir untuk menyerahkan berkas dan biaya yang harus di bayar. Tentu saja perusahaan lah yang membayar invoice pemeriksaan saya, dan yang saya lihat biayanya adalah sekitar tujuh ratus enam puluh ribu rupiah. Setelah itu saya di suruh untuk ke kantor Saipem menandatangani surat perjanjian kontrak sementara yang pada Jum'at lalu sempat tertunda. Setelah itu saya pulang kembali ke Bandung dan menunggu hasilnya dari perusahaan.

Amplop Saipem

Surat Perjanjian Sementara
Bagi yang penasaran dengan kontrak, gaji, dan tunjangan untuk fresh graduate yang bekerja di Saipem bisa dilihat pada gambar di atas.

Setelah satu minggu lebih tak kunjung mendapat kabar, sementara dalam perjanjian jika saya diterima maka saya dapat mulai bekerja dari tanggal 15 Oktober 2012, saya berinisiatif menanyakan hasilnya melalui email. Setelah mendapat balasan, saya disuruh untuk menunggu dan hasilnya akan dikabarkan secepatnya. Pada hari Selasa tanggal 9 Oktober, saya ditelepon oleh Saipem untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis pada hari itu juga karena hasil Medchek saya bermasalah. Berhubung saya sedang berada di Bandung, saya meminta jadwal tersebut diundur keesokan harinya dan akhirnya jadwal pemeriksaan berubah menjadi tanggal 10 Oktober 2012 pukul 11.00 di Rumah Sakit Medistra.

Rabu, 10 Oktober 2012. Pagi-pagi saya berangkat dari Bandung pada pukul 07.00 menggunakan travel dengan tujuan Plaza Semanggi. Karena saya sudah sedikit mengerti mengenai daerah Gatot Subroto tempat RS tersebut berada, maka dari Plaza Semanggi saya naik metromini 1x dan turun tepat di depan RS. Karena saya tiba setengah jam lebih awal, saya sempatkan untuk pergi ke toilet terlebih dahulu. Selanjutnya saya langsung menuju lokasi dimana dokter spesialis tersebut berada, yaitu di lantai 3 (lagi-lagi lantai 3 -.-"). Disini saya diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu baru kemudian dapat menemui dokter yang ada. Berbekal dengan hasil Medchek yang diberikan melalui email dan formulir yang diberikan Saipem untuk diisi dokter saya langsung masuk dan bertemu dengan dokter spesialis penyakit dalam (internist specialist) yang sudah cukup tua. Karena masalah pada hasil Medchek saya yaitu penyakit yang menyerang salah satu organ yang berfungsi untuk menetralisir racun di dalam tubuh yang diakibatkan oleh virus. Jika kronis dapat menyebabkan kanker dan termasuk ke dalam jenis penyakit dengan akhiran "B" (silahkan tebak sendiri :P). Pertama-tama saya diwawancarai oleh dokter tersebut dan kemudian berbaring di kasur tempat pemeriksaan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah itu dokter memberikan penjelasan kepada saya bahwa penyakit saya ini memerlukan tindakan lebih lanjut. Kemudian dokter mulai mengisi formulir isian yang harus saya kembalikan ke Saipem. Di formulir itu dokter menuliskan bahwa saya "fit to work" sebagai Jr. Piping Engineer dan menuliskan bahwa saya membutuhkan tindakan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat penyakit saya. Setelah itu saya pergi ke Saipem untuk menyerahkan laporan dari dokter dan di suruh untuk menunggu. Setelah menunggu lama sekitar 1 jam lebih saya dipanggil untuk bertemu dengan dokter dari Saipem di bagian departemen kesehatan. Dokter menjelaskan kondisi yang ada dengan cukup panjang lebar yang pada intinya bahwa kontrak kerja saya ditunda (postponned) walau telah dinyatakan "fit" oleh dokter di RS karena saya masih harus melalui beberapa treatment lanjutan yang tidak sedikit untuk memeriksa penyakit saya dan perusahaan tidak ingin menanggung beban lebih dari yang sudah diberikan kepada saya. Setelah melakukan tanya jawab dan negosiasi, dokter masih menyatakan saya masih belum bisa diterima untuk bekerja di Saipem yang kemudian menyarankan saya untuk menemui orang dari bagian recruitment.

Selanjutnya saya bertemu dengan pihak recruitment dan kami berdiskusi tidak terlalu lama. Dan bagian recruitment menjelaskan bahwa saya masih bisa diterima jika penyakit saya sudah sembuh dan masih ada lowongan di posisi yang saya lamar. Jika sudah terisi saya masih bisa mencobanya lagi dari awal. Mungkin inilah yang disebut dengan penolakan secara halus :|. Setelah itu saya diberi motivasi agar tidak menyerah dalam mencari kerja dan upaya penyembuhan penyakit saya karena jalan yang akan saya tempuh masih panjang. Alhasil saya tidak diterima di Saipem dan tidak dapat mentraktir makan geng Saipem M07 :P. Saya pun pulang dengan tangan tidak kosong karena disini saya mendapat pengalaman dan hasil dari pemeriksaan Medchek saya secara transparan yang pada Medchek sebelumnya saya tidak diberi penjelasan maupun hasil Medchek tersebut. Setidaknya saya jadi tahu bahwa penyakit "B" ini salah satunya yang menyebabkan saya gagal di Medchek sebelumnya.

FIN

8 komentar:

  1. salam kenal kang, saya mengikuti beberapa postingan di blog ini,,jujur aja saya merasa berterima kasih atas banyaknya info dan pencerahan..oiya kebetulan ada bbrapa perusahaan yang sama yang saya ikuti proses rekrutmennya,tapi sama saya pun masih mencari yang terbaik nih...

    ditunggu postingan selanjutnya,,thx and good luck for us :D

    BalasHapus
  2. oiya ada yang ketinggalan,saran saya buat yang si virus B itu mending tuntaskan pengobatannya kang, soalnya kebetulan saya di perkuliahan juga kan belajar bbrp hal ttg MCU pra karyawan,dsb (karena saya kuliah di FKM jurusan K3)dan itu banyak perusahaan yg tidak mentolerir si virus itu, terutama perusahaan yang mengharuskan ke site dsb..salam sukses XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke, terima kasih mas. Ini juga saya baru memulai perawatan virus B. Doakan semoga lebih cepat tuntas virusnya. Amin. Salam sukses juga :D

      Hapus
  3. Mas Farid coba banyak2 minum temulawak. kalo bisa temulawak kering jadi tingal seduh air anget aja. 2 minggu mungkin darah nya udah normal (SGOT-SGPT). sehari secangkir aja. banyak minum air putih biar ginjal nya gak kerja terlalu berat. olahraga teratur biar selama 2 minggu itu biar banyak oksigen masuk kedarah. kurangi begadang. trus jangan minum obat2 tan kimia dari dokter. efeknya bisa melemahkan fungsi hati justru. silakan cek darah nya di prodia aja biar akurat hasilnya tes darah setelah konsumsi temulawak.

    BalasHapus
  4. prinsip pemeriksaan dari tes fungsi hati emang gitu, jadi kalo minum temulawak bisa menormalkan nilai SGOT-SGPT nya. tetap semangat mas, semoga cepet sembuh sakitnya. kalo rezeki nya insyallah gak ketuker. tetap berdoa dan berusaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas atas sarannya. Untuk SGOT-SGPT saya normal, yang abnormal itu nilai HBSAg nya mas. Punya saran buat nurunin nilai HBSAg-nya ga mas? hehe..

      Hapus
  5. sangat membantu postingan dari mas faris, ada hal yang saya tanyakan mas,apakan untuk seseorang dengan mata minus dapat menjadi masalah untuk lolos MCU saipem mas ? mohon pencerahanya, thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. setau saya, mata minus tidak terlalu jadi masalah. yang biasanya jadi masalah di MCU yaitu buta warna, jadi bahan pertimbangan buat perusahaannya. semoga membantu dan semoga sukses :)

      Hapus