Ramuan

Translate

Selasa, 08 Desember 2015

-Petualangan: Gowes Menuju Rumah Hutan, Serang-

Sudah lama tidak menulis lagi di blog yang mulai sepi pengunjung ini (padahal dari dulu juga selalu sepi pengunjung :p). Kali ini saya ingin berbagi cerita petualangan kecil saya di kota yang kecil juga, kota tempat tinggal saya sekarang yaitu kota Serang. Petualangan kali ini adalah petualangan menjelajahi daerah Serang dengan menggunakan sepeda tanpa embel-embel motor, alias sepeda tok.


5 November 2015. Berawal dari postingan teman SMP saya Dwi Widya Septiyawan di facebook tentang Rumah Hutan yang membuat saya penasaran dan tertarik untuk mengunjungi tempat tersebut, akhirnya saya meninggalkan sejumput huruf sebagai jejak di postingan tadi. Kemudian berlanjut ke media chatting yang membahas kegiatan gowes menuju Rumah Hutan - Cidampit sampai akhirnya terbentuk grup gowes kecil-kecilan tanggal 8 November di WhatsApp dan akhirnya diputuskan acara gowes menuju Rumah Hutan akan diadakan pada hari Minggu tanggal 15 November 2015.


Minggu pagi, 15 November 2015, hari ini merupakan hari yang mendebarkan bagi pemula seperti saya karena hari ini adalah hari pertama saya gowes mendaki gunung dan menjelajahi hutan agar bisa menjejakkan kaki di Rumah Hutan Cidampit. Perempatan Cikulur di daerah Ciracas menjadi titik pertemuan kami. Pukul 06.00 WIB merupakan waktu pertemuan kami. Saya berangkat dari rumah jam setengah 6 pagi menggunakan sepeda gunung tua yang sudah berumur kurang lebih 8 tahun. Jam 6 kurang saya tiba di titik pertemuan dan disana baru ada Surya Pratama. Selanjutnya datanglah Tomi Yudha Tama. Kami bertiga segera berangkat ke atas mendaki bukit Cikulur dan menjemput Mirwan Renaldi di depan rumahnya. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju check point pertama yaitu tanjakan 45° meninggalkan Dwi di belakang. Dwi pergi menyusul ke Rumah Hutan bersama dengan teman-temannya yang merupakan rombongan dari daerah Tangerang dan diprediksi berangkat jam 7 dari perempatan Cikulur. Tanjakan pertama terberat yang kami hadapi yaitu tanjakan 45, tanjakan ini memiliki elevasi 45° dengan panjang sekitar 500 meter atau lebih. Di tengah perjalanan tanjakan 45 kami beristirahat sejenak sekaligus menunggu rombongan Dwi yang baru berangkat dari perempatan Cikulur.

Perjalanan pun kami lanjutkan kembali setelah setengah jam beristirahat di tanjakan 45. Di perjalanan selanjutnya kami tiba di pertigaan, belokan kanan menuju ke Cilowong dan belokan kiri menuju ke Sepang. Kami pun lanjut berbelok ke kanan karena disanalah lokasi Rumah Hutan berada. Setelah melewati beberapa tanjakan dan turunan yang membuat nafas tersengal-sengal akhirnya kami tiba di check point kedua yaitu sebuah warung di dekat belokan pintu masuk menuju jalur hutan yang tembus ke Rumah Hutan. Di warung tersebut kami mengisi amunisi makanan ringan dan minuman karena dikhawatirkan di perjalanan selanjutnya tiba-tiba kami terserang rasa lapar serta haus dan kami tidak akan bisa menemukan warung lagi.

Di warung ini kami hanya mengisi supply makanan dan minuman saja, setelah itu kami langsung melanjutkan perjalanan ke dalam hutan. Berhubung Dwi dan rombongan temannya dari Tangerang masih belum menyusul kami berempat, akhirnya kami putuskan untuk beristirahat di sebuah gubuk di dekat pintu masuk area hutan. Gubuk ini sedikit tersembunyi karena tidak langsung terlihat dari jalur trek utama. Kami mendapat info bahwa rombongan dari Tangerang yang ikut ke Rumah Hutan ini terdiri dari 5 orang yang merupakan orang yang lebih berumur dari kami berempat :p. Satu jam kami menunggu, rombongan di belakang kami masih belum sampai ke pintu masuk Rumah Hutan. Setengah jam kemudian mereka akhirnya tiba di pintu masuk area hutan dan akhirnya mereka mendahului kami tanpa mengetahui keberadaan kami yang sedang beristirahat di gubuk. Kami berempat langsung bergegas menyusul rombongan di depan kami hingga akhirnya kami bertemu di tengah-tengah area hutan. Perjalanan pun dilanjutkan bersama-sama hingga akhirnya kami tiba di Rumah Hutan - Cidampit.



Rumah Hutan - Cidampit

Sudah banyak pesepeda yang tiba di lokasi. Rumah Hutan ini sangat terkenal di kalangan para goweser dan banyak yang menjadikan tempat ini sebagai rute favorit untuk gowes.
Foto pertama saat tiba di Rumah Hutan
Setibanya disana rombongan dari Serang berkenalan dengan rombongan dari Tangerang dan langsung dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Rombongan Serang menggunakan baju campur sari dan rombongan Tangerang kompak menggunakan jersey bertuliskan Panser.

Serang & Tangerang
Taman Baca
Di Rumah Hutan terdapat area Taman Baca. Di area Taman Baca ini terdapat kursi dan meja tapi tidak ada buku ataupun bahan bacaan lainnya. Jadi jika ingin membaca di area ini silahkan membawa bahan bacaan sendiri >,<. Bagi yang perutnya sudah merasa keroncongan bisa memesan mie rebus ke penjaga Rumah Hutan di vilanya.

Rumah Penjual Mie Rebus

Pohon Durian
Di Rumah Hutan ini ada pohon durian. Sayangnya saat kami berkunjung, duriannya masih belum matang jadi kami tidak bisa merasakan nikmatnya durian dari pohonnya langsung.

Pemandangan Area Rumah Hutan
Setelah cukup beristirahat perjalanan pun dilanjutkan kembali melalui rute hutan yang rimbun. Pepohonan di hutan ini berukuran besar dengan daun yang lebat sehingga cahaya matahari sulit menembus ke dalam hutan. Trek hutan ini merupakan trek yang sangat menantang karena jalanannya berupa jalanan tanah naik dan  turun dengan akar-akar pohon berukuran besar menjulur di atas tanah yang membuat perjalanan tidak mulus. Ditambah dengan dedaunan kering yang tersebar di atas permukaan tanah yang dapat mengurangi traksi ban sepeda di permukaan jalan. Jika hujan dan jalanan menjadi basah, trek ini akan sangat sulit dilalui karena jalanan menjadi semakin licin akibat dedaunan pohon di permukaan jalan. Keluar dari area hutan kami bertemu dengan rute jalanan aspal dan makadam. Kami pun mengambil rute memutar balik ke arah pertigaan Cilowong - Sepang. Perjalanan pun di lanjutkan ke arah Sepang. Dalam perjalanan pulang kami masih bertemu dengan tanjakan dan turunan curam dengan kondisi jalanan makadam sehingga menguras tenaga dan nafas kami. Walaupun perjalanan ini terasa melelahkan, rombongan bapak-bapak dari Tangerang masih memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan acara gowes ini sehingga bisa kembali ke Tangerang. Saya dan Tomi berpisah dengan Dwi, Surya, Mirwan dan rombongan Tangerang di pertigaan Sepang - Tembong. Perjalanan ke Rumah Hutan pun berakhir di siang hari saat matahari sedang terik-teriknya (jam 12 siang).


Track Rumah Hutan - Cidampit

-FIN-