Ramuan

Translate

Minggu, 26 Februari 2017

-Petualangan: Gowes ke Villa Ternak Cikerai & Cagar Alam Paninjauan-


Seminggu kemudian setelah kunjungan saya ke Villa Ternak Cikerai, saya mengajak teman-teman BAT45 untuk gowes ke Villa Ternak Cikerai.


Berawal dari hasil review pada kunjungan pertama saya, beberapa teman di grup WA BAT45 pun tertarik untuk berkunjung kesana. Saya menyarankan untuk gowes ke Villa Ternak Cikerai di tanggal 4 atau 5 Februari (Sabtu atau Minggu) dan gowes bisa dilanjutkan ke Waras Farm yang terkenal dengan menu khasnya Sego Pecel. Rencananya kami akan gowes sekaligus kulineran (susu kambing Etawa dan sego pecel) di daerah Cikerai karena kedua tempat tersebut berdekatan.

Hingga akhirnya dibuatlah list peserta gowes ke Cikerai - Sego Pecel dan disebar juga ke grup S.C.A.M Facebikers untuk mencari peserta gowes lainnya serta turut meramaikan rute gowes weekend di grup WA dan FB S.C.A.M.

Minggu, 5 Februari 2017, sesuai jadwal kami berkumpul di Pendopo alun-alun Serang pukul 06.30 WIB. Karena saya yang mengajak kawan-kawan ke Cikerai maka saya harus tiba lebih dulu di titik kumpul (tikum). Saya tiba tepat jam setengah 7 di pendopo dan ternyata saya orang pertama yang datang. Peserta kedua yang datang yaitu om Dwy.

Kemudian peserta lainnya satu per satu berdatangan. Sambil menunggu semua peserta datang, kami pun bersiap-siap dan diselingi dengan sedikit perbincangan antara om Dwy dengan 2 anggota yang jarang terlihat di acara gowes BAT45 :P

Pada acara kali ini ada 3 orang peserta yang baru bergabung, yaitu om Ghufron, om Yudi, dan om Dede. Setelah semuanya datang, perjalanan gowes pun dimulai pada jam 7 pagi. Perjalanan kami melalui jalan utama Serang-Cilegon. Di Alfamidi setelah Serang City kami berhenti sejenak untuk menunggu satu peserta yang belum bergabung dalam rombongan.
Pak Dwi-Yudi-Dede-Ridwan-Pak Ketua Geng, Dwy doank-Pak Aris-Ghufron

Akhirnya yang ditunggu datang juga, om Surya (Ucuy) dengan domi kuningnya kembali beraksi di jalanan.

Setelah menjadi 9 orang, perjalanan pun dilanjutkan kembali melalui jalanan beraspal. Setibanya di lampu merah Kramatwatu, pak Aris pun berpamitan dengan kami semua karena ada saudaranya datang berkunjung ke rumahnya sehingga harus balik kanan bubar gowes. Jumlah peserta berkurang satu hingga menyisakan 8 orang.

Setelah melewati Villa Permata Hijau kami pun berbelok di pertigaan Serdang dan memasuki daerah Waringin Kurung. Kami menjemput 2 peserta yang sudah menunggu di depan gerbang Taman Krakatau, om Lukman dan om Rosadi (ka Ros). Ternyata oh ternyata, mereka sedang sarapan. Kami pun menunggu hingga mereka selesai sarapan.

Sekarang jumlah rombongan bertambah menjadi 10 orang.

Perjalanan pun dilanjutkan kembali dengan menelusuri jalan Waringin Kurung hingga menuju Polsek Waringin Kurung dan perempatan dekat pasar Waringin Kurung. Di perempatan dekat pasar Waringin Kurung kami belok kanan melalui jalan menurun dengan kontur aspal berbatuan. Mulai dari sini hingga pertigaan jalan Cikerai rutenya tipikal jalanan aspal rusak, penuh lubang dan bebatuan. Memasuki jalan Cikerai jalanan pun kembali mulus tipikal jalanan beton dengan kontur jalan terkadang naik dan terkadang turun seperti siklus kehidupan :P

Rute ke Villa Ternak Cikerai sebetulnya tinggal mengikuti jalur utama, jalan Cikerai, hingga melewati makam Cina dan bertemu SMP 8 Cilegon kemudian terus naik ke atas menuju jalan Mancak. Di tengah perjalanan sebelum sampai ke makam Cina, kami disambit...eh disambut oleh sosok misterius yang ternyata adalah peserta list nomor 4 yang berencana menyambut di Sego Pecel, om Kahid Mumtaz yang biasa dikenal dengan nama panggilan om Uda di grup S.C.A.M Facebiker. Om Uda ini ternyata tidak sabar menunggu rombongan dari Serang dan kakinya terasa panas dingin sehingga ia harus turun gunung menghadang kami di tengah perjalanan. Kami diberi petuah untuk berbelok ke lokasi galian pasir Ciputri dengan rute sedikit offroad dan jalanan paving block.


Pertama masuk ke area ini kami disuguhi trek tanah berpasir yang kemudian lanjut memasuki trek offroad dengan pemandangan pepohonan hutan di kanan dan kiri jalan. Selanjutnya masuk ke area paving block dan akhirnya tembus ke tempat pusat rehabilitasi yang berada di dekat Waras Farm. Trek disini terasa seru karena jalanannya tidak monoton walaupun waktu tempuhnya sangat singkat, cukup untuk menghilangkan kejenuhan dari trek aspal.

Setelah keluar dari mini trek kami berembuk untuk menentukan lokasi tujuan kami, apakah akan mampir ke Waras Farm terlebih dulu atau langsung menuju Villa Ternak Cikerai? Dan hasil keputusannya...kita langsung menuju Villa Ternak Cikerai.
Briefing

Mulai dari sini rutenya lebih banyak yang halus, tanjakan-tanjakan halus bukan makhlus halus maksudnya, hehe :P. Gowes pun dilanjut hingga tiba di pertigaan SMP 8 Cilegon. Dari pertigaan belok kanan dan terus menanjak hingga tiba di tempat tujuan...Villa Ternak Cikerai. Disini kami langsung disambut oleh pemilik Villa Ternak, om Bowo.
Om Uda tiba di Villa Ternak

Setibanya disini saya melihat ada perubahan, tiang parkir untuk menggantung sepeda sudah tidak ada lagi dan digantikan dengan sebuah saung kecil. Kami pun memarkir sepeda di bawah, masuk ke dalam dekat dengan area peternakan yang sekarang dijadikan sebagai tempat parkir motor dan sepeda. Kami pun merenggangkan otot terlebih dahulu di area ini selepas memarkirkan sepeda.

Selanjutnya kami pindah ke area villa lantai paling atas. Sebelum ke atas saya memesan minuman terlebih dahulu. Lantai teratas villa ternak ini memang tempat paling enak untuk beristirahat. Disini kami bisa menikmati pemandangan alam di sekitar area peternakan ditemani dengan hembusan angin segar serta koneksi wifi bebas biaya alias gratis untuk update status media sosial (bukan status hubungan). Istirahat kali ini terasa nikmat ditemani dengan cemilan keripik balado oleh-oleh Pak Ketua Geng dari Padang. Ada yang menikmati cemilan ditambah makanan berat seperti nasi goreng, mi goreng, ataupun mi rebus. Saya tetap setia memesan minuman khas tempat ini, susu kambing Ettawa. Kali ini saya memesan susu kambing dingin rasa melon karena pada kunjungan sebelumnya saya sudah pernah mencicipi susu kambing hangat rasa coklat. Susu kambing disini memang terbaik, rasa melonnya sangat terasa dan bau atau aroma kambingnya sudah samar-samar membuat peminumnya tidak mual dan eneg.

Disaat beristirahat tiba-tiba ponsel saya berdering, ada telpon masuk dari om Fridy yang menanyakan lokasi Villa Ternak dari arah Cibangkong. Karena saya kurang mengerti detail jalannya, saya bagikan saja lokasinya melalui WA. Om Fridy juga merupakan anggota baru yang bertemu dengan segelintir anggota BAT45 pada saat gowes ke Rumah Hutan - Kali Banten pada bulan Januari lalu. Sekitar setengah jam lebih akhirnya om Fridy tiba juga di Villa Ternak dengan sepeda roadbike Federal-nya. Sekarang jumlah kami genap menjadi 12 (ditambah om Uda dan om Fridy).

Setelah cukup lama berleha-leha, kami pun segera berbenah untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju kota Serang. Sebelum pulang kami pun berfoto bersama di depan Villa Ternak.
Om Uda-Om Fridy-Ka Ros-Om Yudi-Om Dede-Om Dwy-Om Ghufron-Om Ucuy-Om Ridwan-Om Lukman-Pak Dwi, saya fotografer
Kali ini saya ikut di foto

Selesai foto kami berpisah dengan om Uda yang kembali ke habitatnya di Cilegon. Rombongan kami melanjutkan petualangan dengan rute jalan Mancak-Cilowong-Taktakan. Di tengah perjalanan om Ridwan ijin pamit karena ada keperluan di daerah Cilegon Barat sana. Kami pun melanjutkan kayuhan kami dengan berganti karpet, dari karpet aspal hingga menemui karpet makadam dengan sudut kemiringan yang kecil alias tanjakan halus. Kami tidak menduga jalan kecil yang menuju jalan raya Mancak ini ternyata tidak mulus. Walaupun jalan makadam, sepeda roadbike om Fridy berhasil melewati jalan ini. Kami semua keluar dari jalan kecil dan tiba di jalan utama, jalan raya Mancak. Kami beristirahat sejenak di warung penghujung jalan makadam.

Petualangan pun dilanjutkan dengan menelusuri karpet aspal jalan raya Mancak. Jalan kali ini tipikal tanjakan dan turunan, tipe perbukitan. Terkadang ada tanjakan curam, tanjakan halus, dan tanjakan berkelok-kelok, tapi di setiap tanjakan pasti ada turunan sebagai bonus bagi pengayuh pedal seperti kami. Pada etape ini saya memposisikan diri di barisan belakang sebagai sweeper.

Tempat peristirahatan berikutnya yaitu di area Cagar Alam (Rawa Danau, Gn. Tukung Gede). Sempat ada cerita kalau peserta di barisan terdepan sempat dihadang oleh seekor anjing pitbul dan sempat dikejar makhluk tersebut sebelum tiba di area Cagar Alam. Saya yang berada di barisan belakang pun tiba di tempat istirahat, sementara yang lainnya sudah mulai beristirahat dan memesan minuman di warung pinggir jalan.

Pemandangan Gunung Karang
Tidak semua peserta masuk ke area pos pemandangan Cagar Alam. Hanya saya dan beberapa orang saja yang masuk ke area ini untuk melihat pemandangan yang luar biasa indahnya, pemandangan Cagar Alam Rawa Danau dari kejauhan serta luasnya Gunung Karang beserta awan yang menyelimutinya ( مَا شَاءَ اللَّهُ ). Melihat pemandangan Cagar Alam yang menakjubkan ini membuat saya penasaran untuk bisa menjelajah area Rawa Danau yang indah pada lain kesempatan.
Om Ucuy mencari inspirasi

Om Yudi dan Om Dede
Saya numpang eksis

Area pemandangan Cagar Alam ini menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi orang. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di luar area pemandangan Cagar Alam dan masuk ke dalam area tanpa dipungut biaya masuk sama sekali. Pengunjung bisa menikmati lukisan alam dan berfoto sepuasnya.

Selesai beristirahat dan berfoto-foto, perjalanan pulang kembali dilanjutkan ke arah jalan Taktakan dengan melewati daerah Cilowong seperti pada petualangan sebelumnya melalui jalan Cilowong dari arah Kebun Karet. Dari jalan Cilowong ini kami tidak perlu mengayuh pedal, tinggal meluncur mengikuti alur jalan hingga tiba di alam masing-masing.

Walaupun tidak sesuai dengan rencana awal, gowes kali ini tetap seruu karena saya jadi tahu jalan pintas dari jalan Cikerai ke sego pecel Waras Farm dan saat pulang kami melewati rute baru, jalur Mancak-Paninjauan dengan tanjakan dan turunan yang bervariasi hingga menemukan tempat wisata yang memukau.

Semoga petualangan gowes berikutnya kami bisa mengunjungi area Rawa Danau secara langsung :D

Sampai jumpa di edisi gowes berikutnya.

Salam gowes.

Komunitas kecil BAT 45.

Rute gowes
*catatan:
 -> km 15: pertigaan Serdang
 -> km 19-20: perempatan pasar Waringin Kurung
 -> km 22-24: mini trek galian pasir Ciputri
 -> km 25: Villa Ternak Cikerai
 -> km 28-31: jalan makadam menuju Mancak
 -> km 35: Cagar Alam Rawa Danau



Waktu dan jarak tempuh


Elevasi rute

-FIN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar