Ramuan

Translate

Rabu, 21 Desember 2016

-Petualangan: Gowes ke Kebun Karet Gunung Kupak-


1212, ini bukanlah tanggal aksi damai maupun aksi tandingan lainnya. Tanggal 12 Desember 2016 bertepatan dengan hari libur nasional, maulid Nabi Muhammad S.A.W. Pada hari ini komunitas sepeda BAT45 rencananya mengadakan acara gowes ekstrim ke Kebun Karet Gunung Kupak, hutan Pereng-Rumah Hutan, dan kali Banten. Titik kumpul (tikum) ditentukan di pendopo alun-alun. Rencananya kami kumpul pada jam 7 pagi.

Rencana gowes ekstrim ini bermula dari percakapan di WA.

Senin, 12 Desember 2016, kota Serang terus dilanda hujan sejak dini hari. Paginya masih menyisakan rintik-rintik hujan dan kondisi jalanan pun otomatis penuh genangan air di beberapa tempat. Waktu menunjukkan hampir pukul 7 pagi. Saya sudah siap untuk berangkat tapi rasanya mager (malas gerak) karena di luar masih gerimis, rasanya ingin kembali ke kasur melanjutkan tidur lagi karena cuacanya mendung, eh mendukung. Saat itu juga ponsel saya berbunyi, tiba-tiba ada pesan WA masuk. Ternyata sudah ada yang tiba di pendopo alun-alun.

Pak ketua dengan Thrill-nya sudah tiba lebih dulu di tikum bersama Dominate kuning milik om Verys.

Dengan berat hati dan berat badan akhirnya saya pun segera berangkat menuju pendopo alun-alun ditemani tetesan air hujan karena saya sangat ingin pergi ke kebun karet apa pun yang terjadi (ingin mencoba trek baru dan melihat pemandangan hutan yang menyegarkan mata). Ternyata semuanya sudah tiba di pendopo, saya adalah yang terakhir sampai di lokasi tikum. Sebelum berangkat kita sempatkan untuk foto di depan pendopo dan memulai briefing acara hari ini.

Dari kiri ke kanan, om Verys (sang marshal) - saya - om Tomi (frame sepedanya baru, Dominate putih ukuran 19") - om Lukman (gagal ikut Tea Bike Ciater, gowes hari ini pakai jersey Tea Bike) - om Dwi SUJ (anggota baru, namanya sama dengan pak ketua) - ka Ros.

Foto full peserta, paling kiri pak ketua kita, om Dwi dan paling kanan om Verys...diwakilkan dengan sepeda yang warnanya ngejreng :))

Setelah briefing dan berdoa gowes pun dimulai sesuai rencana awal. Rute gowes yang akan dilalui yaitu Jalan Bongla - Pabuaran - Ciomas - Kebun Karet - Hutan Pereng - Rumah Hutan - Kali Banten - Giant Serang. Rencananya gowes ini akan berakhir di sore hari. Keluar dari pendopo alun-alun, kami langsung menuju ke arah jalan raya Pandeglang. Dari jalur sebelah kiri jalan raya Pandeglang kami langsung menyeberang jalan ke sebelah kanan dan masuk ke jalan Bongla. Jalan Bongla ini biasa dikenal dengan jalan tak berujung karena saat gowes di jalan ini kami merasa jalur Bongla panjang sekali seperti tidak ada ujungnya. Kontur permukaan jalannya naik turun dengan kondisi jalan lebih banyak jalan aspal dengan sedikit jalanan yang rusak.


Setelah sekian (tahun) lamanya akhirnya kami tiba diujung jalan Bongla. Kami keluar di pertigaan Bongla-Palka dan masuk ke jalan raya utama Palka. Keluar pertigaan kami segera menuju ke Indomaret terdekat untuk istirahat dan mengisi amunisi dengkul dengan makan gorengan :D

Setelah menambah stok makanan dan minuman, perjalanan pun kami lanjutkan kembali dengan menelusuri jalan raya Palka hingga tiba di suatu pertigaan.

Di pertigaan ini kami beristirahat kembali karena jalur yang dilalui mulai dari pertigaan Bongla-Palka hingga pertigaan Mancak berupa tanjakan-tanjakan halus dan tidak ada turunan. Selagi istirahat dan menunggu orang yang mengaku jadi tim sweeping (om Tomi) ditemani pak ketua tiba di pertigaan, kami sempatkan untuk berfoto dengan latar belakang papan petunjuk jalan :)


Setelah om Tomi dan pak ketua tiba kami melakukan briefing kembali karena ada yang mengusulkan untuk mampir ke danau Cibanten sekaligus istirahat dan berenang disana. Jika ingin mampir ke Cibanten kita tinggal lurus mengikuti petunjuk jalan menuju Cinangka-Anyer. Selesai istirahat dan briefing perjalanan pun dilanjutkan kembali dengan berbelok ke kanan mengambil jalan Mancak-Gunung Sari. Kami tidak jadi mampir ke Cibanten karena waktunya tidak cukup. Perjalanan tetap dilanjutkan seperti rencana awal, kebun karet lah yang jadi tujuan pertama kami.

Setelah belok kanan, di pertigaan kedua kami belok ke kiri menuju jalan masuk ke kebun karet. Jalan masuk ke kebun karet ini full makadam dengan ukuran bebatuan yang cukup besar dan kondisi jalan menanjak dan licin. Kemampuan fork depan maupun fork belakang sangat berarti untuk meredam getaran di jalanan makadam seperti ini. Hanya om Lukman saja yang menggunakan sepeda fulsus (full suspension) depan belakang, saya dan yang lainnya menggunakan sepeda hard tail hanya bergantung pada kemampuan suspensi fork depan.

Om Tomi (sweeper) ditemani om Dwi baru saja tiba di poin peristirahatan.

Seperti biasa kami istirahat lagi di pertengahan jalan masuk ke kebun karet, dimana ada banyak tanjakan disitu kita banyak istirahat, haha.

Kemudian perjalanan berlanjut hingga pintu masuk kebun karet. Kondisi jalan berubah jadi medan aspal dari pintu masuk hingga ke dalam kebun. Masya Allah ( مَا شَاءَ اللَّهُ ), pemandangan di dalam kebun karet ini terlihat sangat indah, warnanya menyegarkan mata, udaranya sejuk, dan pohon-pohon karet tertata dengan rapih. Kami pun mulai menjelajahi kebun karet yang terlihat seperti hutan karet karena banyaknya pohon karet di sisi kiri dan kanan jalan. 




Di dalam sini kami mencari lokasi terbaik untuk nongkrong dan berfoto-foto.

Kamera pun mulai beraksi dan kami berpose di spot-spot foto terbaik.












Ada yang penasaran mencoba downhill menuruni tangga.


Akhirnya sepeda om Lukman bisa berfungsi maksimal di trek kebun karet ini :D

Dari jalanan beraspal kami berpindah haluan menuju jalan tanah dan makadam, jauh ke dalam hutan. Om Verys sebagai marshal berada di barisan terdepan karena hanya dia yang mengerti rutenya, anggota yang lain belum pernah berkunjung kesini sebelumnya. Jalanan tanah disini masih bisa dilalui oleh pesepeda karena tanahnya tidak rusak walaupun banyak sekali jalanan yang digenangi air karena tidak ada motor trail yang masuk ke area ini.

Om Verys

Ka Ros

Om Dwi SUJ

Om Lukman

Om Tomi

Saya

Pak ketua geng - om Dwi


Beberapa kali kami berhenti untuk menunggu yang tertinggal di belakang karena jalur disini kebanyakan single track. Keseruan terjadi saat kami sudah masuk ke trek turunan ala-ala downhill. Jalanan menurun dengan kondisi tanah licin dan ada juga yang tergenang air ditambah hujan mulai kembali mengguyur hutan karet. Banyak yang tergelincir dan mengalami ban selip disini. Ada juga yang sulit mengatur kemudi sepeda saat turunan hingga akhirnya keluar dari jalur dan melibas rerumputan di pinggir trek. Ada juga yang terkejut saat melibas genangan air karena genangan air tersebut cukup dalam. Masih banyak lagi keseruan lainnya yang membuat kami bisa ketawa-ketiwi pada hari ini.

Selanjutnya kami memasuki area downhill di trek lainnya yang penuh dengan tanah berlumpur. Pada trek ini kami harus berhati-hati menuruninya karena banyak sekali kerukan lubang akibat motor trail yang melewati daerah ini. Seperti sebelumnya kami pun kembali tertawa lepas karena banyak korban selip di trek ini.

Saat tiba di sungai pada turunan terakhir, kami bertemu dengan bocah-bocah yang sedang mandi di sungai. Kami sempatkan berfoto dengan mereka sebelum melanjutkan perjalanan menanjak hingga keluar ke jalan raya Gunung Sari.

Keluar jalur kebun karet dilanjutkan dengan menelusuri jalan raya hingga bertemu Alfamaret dekat pertigaan Mancak-Taktakan. Disini kami beristirahat lagi. Kemudian melanjutkan perjalanan hingga pertigaan dan berbelok ke kanan ke arah jalan Taktakan. Kami pun berhenti lagi di pertigaan jalan masuk hutan Pereng dan singgah di warung pertigaan untuk mengisi perut. Terima kasih untuk om Tomi dan om Dwi SUJ untuk traktiran makannya, semoga sering ya traktirannya X)

Karena waktu sudah siang dan peserta gowes sudah mulai kelelahan akhirnya perjalanan diakhiri sampai disini tanpa melanjutkan perjalanan ke Rumah Hutan hingga Kali Banten. Kami pun pulang dengan menggelosorkan sepeda melewati daerah Cilowong hingga tiba di perempatan Brimob karena jalanannya terus turun. Di perempatan lampu merah Brimob kami pun berpamitan.

Walaupun tidak sesuai dengan rencana awal, gowes ke kebun karet hari ini terasa seru dan menyenangkan. Sampai jumpa di edisi gowes berikutnya.

Salam dengkul ngebul dari Kebun Karet, Kampung Gunung Kupak, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang.

Sepeda numpang eksis


Komunitas kecil BAT 45.



-FIN-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar