Ramuan

Translate

Selasa, 02 Juli 2013

-Petualangan Kecil di Ibukota Megapolitan (Part 2)-




Sudah lama tidak pernah membuka blog ini dan tangan ini terasa gatal untuk memukul tuts keyboard. Pasti banyak yang kangen ingin membaca kelanjutan cerita disini :P. Langsung saja saya lanjutkan ke bagian cerita di bawah, hehe.

Petualangan Megapolitan selanjutnya merupakan pengalaman saya mengikuti serangkaian pertempuran tes di PT.Saipem. Kali ini saya mengunjungi kantor Saipem yang terletak di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Sehari sebelumnya saya menginap di rumah teman saya yang bernama Tresnadi di daerah Pasteur, Bandung. Pagi harinya setelah menunaikan ibadah shalat Subuh kami berlima (Tresnadi Prabowo, Teguh Binarto, Fauzan Ramadhan, Yvezz Ibrahimma, dan saya) berangkat menuju Jakarta menunggangi kuda besi milik Tresnadi. Titik awal perjuangan kami dimulai dari pintu gerbang tol Pasteur - Bandung.

Sebelum menerjang tes di Jakarta kami telah menghadapi rintangan yang cukup berat, salah satunya yang sangat terkenal di kalangan semua orang yaitu KEMACETAN! Tiada hari tanpa kemacetan, itulah Jakarta. Dari tol Cikampek setelah keluar tol Cipularang rintangan ini mulai meradang di jalanan yang panjangnya bisa diperkirakan mencapai puluhan kilometer. Rintangan semakin berat karena kuda besi yang kami tunggangi terkena wabah kekurangan angin sehingga kami harus singgah di saung peristirahatan untuk mengobatinya. Kami tiba di Jakarta sekitar pukul 9.30 dengan berjalan seperti cicak dan tiba di kantor Saipem sekitar jam 10 kurang. Alhasil kami terlambat 1 jam dari jadwal tes yang mengakibatkan waktu pengerjaan soal-soal tes berkurang bagi kami. Untuk kronologis tes Saipem telah saya alirkan alur ceritanya disini. Selesai tes di sore hari, kami pun kembali pulang ke Bandung dengan menunggangi kuda besi milik Tres dengan pergantian pemain, Yvezz digantikan oleh Luthfaldi Idfar.

Bagian dalam Atrium Setiabudi
Perjuangan dalam pertempuran tes di Saipem ini belum berakhir. Kali ini saya dipanggil kembali untuk mengikuti interview di tempat yang sama dari lokasi tes sebelumnya. Perjalanan kali ini saya tempuh sebagai seorang single fighter karena jadwal interview bagi tiap peserta tidaklah sama. Saya mendapat jadwal interview jam 9 pagi dan peserta lainnya mendapat jadwal interview di lain hari. Sehari sebelumnya lagi-lagi saya menginap di tempat saudara pacar saya yang berada di daerah Jakarta Timur. Pagi harinya saya berangkat dengan menggunakan moda transportasi umum busway menuju daerah Kuningan di Jakarta Selatan. Hanya dengan selembar uang dua ribu rupiah (harga khusus di jam 05.00-07.00) kita bisa menuju halte tujuan yang kita inginkan dan bahkan bisa menjelajahi kota Jakarta dengan menunggangi paus darat ini. Dari perjalanan ini saya hinggap dari satu halte ke halte lainnya hingga halte tujuan terakhir saya yaitu halte Kuningan Madya. Di tengah perjalanan tepatnya di halte transit Matraman saya kembali menemukan rintangan. Saat itu jam hampir menampakkan wujud angka 8 dan busway legendaris tak kunjung datang. Lonjakan penumpang pun terjadi hingga saya harus mengantri dan berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Setelah busway tiba di depan halte pun saya tidak bisa langsung masuk ke dalam bus karena di dalam bus telah penuh sesak dengan banyaknya penumpang sehingga hanya sedikit orang yang bisa masuk ke dalam bus. Akhirnya setelah menunggu sekian lama, busway berikutnya tiba dan saya bisa masuk ke dalam dengan suasana hiruk pikuk sesak dan penuh padat karena jumlah penumpang sangat jauuuuh berbanding terbalik dengan busway :P. Kemudian perjalanan dilanjutkan hingga menuju halte transit terakhir yaitu di halte Dukuh Atas. Dari halte transit ini saya masih harus menunggu bus bergambar Elang Bondol kembali untuk menuju tujuan terakhir saya ke kantor Saipem yang terletak di dekat halte Kuningan Madya (saya tahu informasi halte ini dari teman saya yang bernama Zico Umri). Untungnya saat menaiki busway terakhir ini suasana di dalam bus tidak separah kondisi busway di halte Matraman sehingga saya masih bisa menghirup oksigen di dalam bus. Karena saya lupa memperhatikan rambu-rambu halte tempat pemberhentian bus, maka halte Kuningan Madya terlewatkan oleh saya. Akhirnya saya turun di halte setelah Kuningan Madya yaitu halte Karet Kuningan. Berhubung waktu itu jam sudah hampir menunjukkan pukul 9 kurang, saya pun keluar dari halte Karet Kuningan dan berjalan kaki menuju Atrium Setiabudi tempat kantor Saipem berada. Ternyata jarak halte Karet Kuningan ke tempat Saipem cukup jauh juga setelah saya merasakannya dengan kaki saya sendiri. Selanjutnya saya mulai berjuang di bagian interview.


Setelah pertarungan saya selesai saya menyempatkan diri untuk melakukan shalat Jum’at di gedung Bakrie dekat kantor Saipem. Setelah itu saya melakukan perjalanan pulang ke Bandung. Berhubung saya belum memesan travel untuk pulang ke Bandung, saya pun mencoba mengecek travel terdekat dari Saipem yang berada di Pasar Festival. Travel yang berada di Pasar Festival ini yaitu travel X-Trans. Lagi-lagi saya berjalan kaki untuk menuju Pasar Festival karena tempatnya terlalu dekat untuk dijangkau dengan busway meskipun jaraknya lebih jauh sedikit dibandingkan dengan jarak halte Karet Kuningan menuju Atrium Setiabudi. Setibanya di pool travel saya langsung menanyakan travel yang berangkat ke Bandung pada hari itu juga dan alhasil semua jadwal travel yang menuju Bandung dari tempat tersebut full booked alias sudah penuh. Setelah itu saya mulai beranjak pergi dari Pasar Festival menuju halte busway dan saya pun mencoba memutar otak saya tanpa tahu arah dan tujuan dalam mencari travel untuk pulang ke Bandung. Saat berada di dalam halte saya melihat beberapa rute yang dilalui busway untuk menemukan tempat travel yang berada di dekat halte busway. Saya jadi teringat dengan Plaza Atrium atau yang biasa dikenal dengan nama Atrium Senen saat melihat halte Senen. Kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju koridor busway yang belum pernah saya lalui dan saya ketahui. Saya pun bertanya-tanya pada kondektur yang ada mengenai tujuan saya yaitu halte Senen. Dari kondektur tersebut saya diberitahu bahwa saya harus menaiki busway yang menuju kea rah Jakarta Utara (Ancol). Perjalanan saya kali ini tidak dilanda kemacetan karena belum waktunya jam pulang kantor :P. Setibanya di Atrium Senen saya langsung menuju tempat travel yang berada di dalam mall Atrium Senen. Alhamdulillah, travel Daytrans yang berada di tempat tersebut masih memiliki slot kosong untuk perjalanan ke Bandung pada hari itu juga. Di tengah perjalanan menuju Bandung, travel yang saya tunggangi sempat berhenti sejenak untuk beristirahat di rest area tol sebelum masuk ke kawasan Cipularang. Saya turun dari kuda besi merah untuk membeli makanan dan minuman untuk menghilangkan rasa kantuk. Saat masuk ke salah satu minimarket yang ada, saya pun bertemu dengan teman saya yang bernama Ferri Yohannes. Ternyata dia juga sedang mengikuti tes salah satu perusahaan gas yang diadakan di Universitas Trisakti. Dia pun sedang dalam perjalanan pulang menuju Bandung menggunakan travel Daytrans yang kebetulan sedang berhenti juga untuk beristirahat. Sebuah pengalaman pertemuan yang tidak terduga. Dunia ini ternyata hanya selebar daun kelor :P.

Atrium Senen / Plaza Atrium yang dilalui jalur Busway
CONT~ (menuju Part 3)

1 komentar:

  1. The Casino at Penn National Race Course - Mapyro
    Get directions, reviews and information 시흥 출장마사지 for The Casino 광주광역 출장마사지 at 김제 출장안마 Penn National Race Course 당진 출장안마 in Chester, PA. Find reviews and information for 부산광역 출장마사지 your next hotel stay in Chester,

    BalasHapus