Ramuan

Translate

Rabu, 29 Agustus 2012

~Medical Check Up: Kaltim Prima Coal (KPC)~


Bandung, 9 Agustus 2012. Sekitar pukul 12.30, saat itu saya baru saja berangkat dari kosan untuk pulang ke rumah menuju Kota Serang bersama pacar saya. Tiba-tiba saja ada telepon dari nomor Jakarta yang tidak saya kenal. Begitu saya angkat panggilan tersebut ternyata berasal dari pihak International SOS sebagai perwakilan dari KPC untuk melakukan tes Medchek (Medical Check Up). Pada saat itu saya ditanya mengenai posisi keberadaan saya dan disuruh untuk langsung segera melakukan Medchek di tempat terdekat dari posisi saya. Pada waktu itu saya menjawab bahwa posisi saya sudah berada di Serang (padahal masih di jalan menuju Serang :P) dan pihak SOS tersebut bilang bahwa lokasi terdekat dari posisi saya untuk melakukan tes Medchek berada di daerah Jakarta. Tes tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu 3 hari dan saya disuruh untuk segera Medchek pada keesokan harinya tanggal 10 Agustus. Otomatis saya menolak untuk melakukan tes Medchek karena lusanya tanggal 11 Agustus saya akan mudik bersama keluarga saya dari Kota Serang menuju Kota Tasikmalaya dalam rangka libur lebaran.

Esok harinya saya di telepon kembali oleh pihak International SOS mengenai masalah Medchek lagi. Saat itu saya bilang bahwa saya tidak bisa melakukan Medchek di daerah Jakarta karena masalah waktu dan tempat. Pada akhirnya saya dihubungi lagi dan diberikan kabar bahwa saya bisa melakukan medchek di laboratorium Prodia yang berada di Tasikmalaya. Pada awalnya saya merasa beruntung dan lega jika saya bisa melakukan Medchek di Tasikmalaya (mirip-mirip dengan suatu peribahawa, sambil mudik bisa medchek juga XP). Ternyata oh ternyata, selang beberapa jam kemudian saya di telepon kembali dan diberitahukan bahwa ternyata saya tidak bisa melakukan Medchek di Tasikmalaya karena fasilitas di sana yang kurang lengkap. Pada akhirnya saya diberikan pilihan untuk melakukan Medchek di Jakarta atau Bandung. Setelah beberapa hari melakukan negosiasi yang cukup panjang via telepon, akhirnya saya diijinkan untuk melakukan Medchek setelah lebaran yaitu pada tanggal 24 Agustus 2012 pukul 08.00 bertempat di Rumah Sakit Borromeus - Bandung.

Bandung, 24 Agustus 2012. Setelah kembali pulang ke Bandung, akhirnya saya datang ke RS Borromoeus untuk melakukan tes Medchek pada hari Jumat pukul 08.00 kurang. Untuk Medchek ini saya diwajibkan untuk berpuasa makan 10 jam sebelum Medchek dan hanya diperbolehkan minum air putih saja. Setibanya di RS saya langsung mencari ruang Medical Check Up. Setelah menemukan ruangan MCU di lantai 2 gedung Yosef, saya diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu di bagian loket pendaftaran pasien. Selesai mendaftar saya kembali ke ruang MCU dan diberikan beberapa lembar formulir yang harus diisi. Formulir tersebut isinya mengenai biodata kita dan data riwayat kesehatan. Karena ini merupakan pengalaman Medchek pertama saya, maka saya hanya mengikuti alur jalannya Medchek di RS tesebut tanpa tahu tahapan check up apa saja yang harus saya lakukan. Kemudian saya disuruh untuk ke laboratorium yang berada di sebelah ruang MCU. Bagian MCU yang pertama kali saya lakukan di laboratorium adalah pengambilan urine atau air seni. Saya diberi tabung kecil (mirip tabung obat dengan diameter kira-kira 5 cm) yang harus diisi setengah dari volume tabung tersebut. Kemudian saya disuruh menunggu beberapa saat untuk melakukan cek darah. Pengambilan darah ini hanya dilakukan 1 kali, dengan prosedur pengambilan darah sebanyak 3 tabung silinder kecil pada tangan kiri saya.

Selanjutnya saya disuruh kembali ke MCU. Di MCU saya diberikan formulir untuk pemeriksaan di bagian Radiologi dan disuruh untuk makan terlebih dahulu setelah selesai di bagian Radiologi. Kemudian saya menuju bagian Radiologi yang terletak di lantai 1 dan menunggu antrian untuk masuk ke ruang Radiologi. Di sini saya melakukan pemeriksaan paru-paru dengan menggunakan alat yang tidak saya tahu apa namanya, tetapi prinsipnya mungkin sama dengan foto rontgen. Pada bagian ini saya hanya diharuskan untuk menghirup udara sekuat mungkin dan menahannya selama beberapa detik dan kemudian "jepret", sesi foto paru-paru pun selesai. Keluar dari radiologi saya jajan makanan berat (awalnya saya terlalu ngarep akan diberi makan dari RS, tapi ternyata harus beli makan sendiri XD). Selesai makan, saya kembali ke MCU. Di MCU, tekanan darah saya diperiksa, berat badan saya ditimbang, dan tinggi saya diukur. Masih di MCU juga, selanjutnya saya di suntik serum pada tangan kanan saya dan saya harus kembali lagi 3 hari kemudian ke Borromeus untuk membaca hasil dari suntikan serum tersebut. Beres suntik menyuntik serum, saya dipersilahkan masuk ke ruangan dokter yang berada di dekat ruang pemeriksaan tensi dan kawan-kawannya tadi. Dokter MCU mengatakan bahwa saya akan diperiksa secara keseluruhan dari ujung kepala hingga ujung kaki bahkan termasuk *maaf anus atau dubur saya (sampai dokternya bilang seperti itu). Telinga, mulut, mata, denyut nadi, perut dan punggung saya pun mulai diperiksa oleh dokter tersebut. Sampai pada bagian yang tidak enak bagi saya, yaitu pemeriksaan anus atau dubur. Saya disuruh berbaring menyamping ke arah tembok dengan celana diturunkan sebagian hingga lutut saya. Dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya dan tanpa melihat prosesnya, akhirnya saya di tusbol (cari sendiri yak artinya ;P) dari bagian belakaaang. Hhhpppffft, rasanya sakit tidak karuan dan tidak enak saat merasakan tusbol pertama kali! XS. Lanjut ke tahap berikutnya yaitu pemeriksaan denyut nadi setelah melakukan sedikit pemanasan dengan melakukan loncat-loncat kecil-kecilan selama 1 menit.

Selesai dari dokter MCU, saya masih harus bolak-balik kesana kemari. Selanjutnya saya masuk ke bagian spesialis mata. Di sana penglihatan saya di tes oleh dokter spesialis dengan melakukan pembacaan huruf dari jarak sekitar 2 meter atau lebih dari huruf ukuran paling besar hingga paling kecil. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan buta warna dengan menjawab angka yang tertera pada buku yang memiliki permainan warna bagi mata kita. Terakhir dokter tersebut melihat kondisi mata saya secara langsung dengan menggunakan kedua mata dokter itu sendiri (masa iya pake mata orang lain?). Beres dari spesialis mata saya masuk ke ruang spirometri. Apa itu spirometri? Saya sendiri juga tidak tahu hingga akhirnya saya merasakan sendiri apa spirometri itu. Di bagian spirometri ini saya diberika sebuah alat mirip peluit dengan ukuran yang cukup besar bagi mulut saya. Prosedurnya yaitu hanya dengan meniupkan udara pada corong berbentuk tabung yang mirip dengan ujung peluit itu. Caranya kita tarik nafas sedalam-dalamnya, kemudian kita tahan dan tutup hidung kita. Selanjutnya kita hembuskan udara yang telah kita simpan di paru-paru kita ke dalam corong tabung tersebut. Pada bagian ini saya sempat dimarahi oleh suster yang melakukan pemeriksaan karena saya masih belum mengerti proses pemeriksaan di bagian ini (maklum baru pertama kali Medchek :P). Beres dari spirometri, saya datang ke bagian THT. Di sini, telinga, hidung, tenggorokan, dan leher saya diperiksa oleh dokter spesialis THT. Dilanjutkan dengan bagian tes pendengaran di THT. Tes pendengaran ini kalau tidak salah namanya Audiogram (kalau salah harap maklum --"). Tes pendengaran ini dilakukan di dalam sebuah bilik kecil dengan ukuran kira-kira 1 meter x 1 meter. Di dalam ruang tersebut saya diberi headphone untuk mendengar dan sebuah tombol interaksi. Jika saya mendengar bunyi "tuuuuut" atau "tiiiiiiiiiiiiiiiiiiit" dari headphone tersebut saya harus menekan tombol yang ada pertanda bahwa telinga saya mendengar bunyi tersebut. Di bagian tes pendengaran ini saya sempat melakukannya 2 kali karena entah saya yang kurang fokus karena belum terbiasa dengan bunyinya yang terlalu kecil atau karena telinga saya yang salah. Selain itu juga saya mendapat sedikit gangguan karena dari dinding di belakang saya yang menempel dengan dinding luar ruangan tempat menunggu yang terdapat kursi terdengar bunyi "dug-dug-dug" yang sempat mengganggu pendengaran saya karena ada orang yang duduk di kursi tersebut dan membenturkan punggungnya ke belakang kursi atau tembok. Alhasil saya sedikit asal-asalan dalam memencet tombol interaksi tersebut yang pada akhirnya suster yang melakukan pemeriksaan mengatakan bahwa telinga saya normal (dalam hati saya berkata, hoki juga hasilnya  :P). Selesai dari THT saya kembali ke bagian MCU. Tes pada hari itu selesai dan saya disuruh untuk kembali ke bagian MCU pada hari Senin, 27 Agustus 2012 untuk pembacaan hasil serum.

Bandung, 27 Agustus 2012. Tiga hari setelah pemeriksaan Medchek di hari pertama, saya datang kembali ke RS Borromeus. Langsung datang menuju ruang MCU dan sedikit menunggu giliran untuk di panggil. Setelah di panggil, saya langsung bertemu kembali dengan dokter MCU. Bekas hasil suntikan serum 3 hari yang lalu langsung dilihat dan diperiksa oleh dokter tersebut. Kemudian kedua tangan saya diraba untuk melihat apakah ada benjolan atau tidak. Kemudian diperiksa juga menggunakan penggaris untuk melihat kerataan kedua tangan saya untuk mengetahui benjolan tersebut. Setelah itu dokter mengukur hasil benjolan kecil yang terjadi pada bagian tangan saya yang disuntik dengan menggunakan penggaris. Yang diukur adalah panjang dan lebar dari benjolan tersebut. Karena penasaran akhirnya saya bertanya mengenai tujuan pemeriksaan tersebut. Ternyata tujuannya adalah untuk mengetahui indikasi adanya penyakit TBC. Jika pada tangan kita terdapat banyak benjolan dengan ukuran tertentu yang bisa dibilang besar maka orang tersebut memiliki indikasi penyakit TBC. Setelah itu selesai, semua tahapan Medchek saya pun alhamdulillah telah saya lalui dengan cukup lancar. Tinggal menunggu hasilnya saja dari KPC dalam jangka waktu yang tidak pasti. Semoga saja hasilnya memuaskan dan saya bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut. AMIN! :)

*Update (24/09/12 pukul 07:00)
Setelah 2 minggu tak kunjung mendapat kabar, akhirnya saya menanyakan hasil medchek ke bagian HRD melalui email pada tanggal 10 September. Pada hari itu pula pertanyaan saya langsung di jawab, dan jawaban atas pertanyaan saya yaitu saya dinyatakan BELUM LULUS di tahapan medchek ini. Entah atas alasan apa saya belum bisa berhasil di KPC ini karena saya tidak diijinkan untuk mengetahui hasil medical check up ini. Selamat dan sukses selalu untuk yang telah lulus di KPC. :D

FIN

4 komentar:

  1. tetap semangat bro, ane jg pernah medcheck vendornya SOS juga waktu ane medcheck ternyata ada tes yg mesti diulang tp akhirnya Aman hasil test ane. Semoga Agan dapet tempat kerja yg agan Inginkan. sukses Selalu agan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih banyak gan. Semoga ente juga sukses di tempat kerja ente ya gan. Doakan ane dan semua agan-agan lain yang masih mencari kerja juga supaya bisa sukses seperti ente :)

      Hapus
  2. hahaha,, di tusboll..
    segitu banget ya tes nya KCP.
    sayang tinggal selangkah lagi harus gugur.

    BalasHapus
  3. kang, mohon pencerahan dari sudut pandang akang,,
    ane juga habis medical check up di KPC.. dan sudah jalan 4 minggu masuk skrng dari wktu medcek.
    ane email pihak sana dan dibalas hari itu juga,, bhwa insyaallah dikabarin setelah proses internal mereka.. nurut akang gimana tu..? hatur nuhun kang atas perhatiannya...

    BalasHapus